Belum Dibayar Rekanan
Gresiknews - Sejumlah tenaga kerja proyek pembangunan kantor Dinas Perizinan dan Penanaman Modal (DPPM) mogok kerja, kemarin. Mereka mogok itu lantaran belum diberi bayaran oleh rekanan selama 1 minggu. Akibatnya sebagaian dari pekerja ada yang pulang kampung, juga ada yang masih betah dan tinggal di lokasi proyek di sekitar Jl. dr. Wahidin Sudiro Husodo. "Kami belum dibayar mandor proyek itu sudah 1 minggu," ujar Sulkan seorang pekerja kuli bangunan proyek kantor DPPM.
Proyek pembangunan kantor DPPM yang didanai APBD tahun 2007 sebesar Rp 10,8 miliar melalui proses lelang. Dana sebesar itu untuk pembangunan fisik, perluasan lahan, dan biaya konsultan pengawas yang besarannya mencapai kurang lebih Rp 100 juta. Rekanan proyek tersebut adalah Koperasi Jaya Manggala Karya Konstruksi, selaku konsultan pengawas proyek ialah Ainur Rosyidi, pemilik CV Panorama. Proyek ini direncanakan kelar awal Januari 2008. Namun, kontraktor tidak bisa menyelesaikannya, sehingga minta Addendum (perubahan kontrak perjanjian).
Saat itu kontraktor diberi batas waktu tuntaskan proyek hingga Februari tahun 2008. Namun kontraktor tidak bisa menepati janjinya. Akhirnya, kontraktor minta Addendum lagi dengan tambahan pekerjaan. Setelah itu kontraktor diberi batas waktu menuntaskan pekerjaan pembangunan gedung DPPM hingga April ini.
"Memang pengerjaan proyek kantor DPPM dilakukan 2 kali Addendum," kata Ainur Rosyidi saat dikonfirmasi wartawan. Dia menambahkan tidak mengetahui mengetahui penyebab para pekerja lakukan mogok kerja. Sebab, hal itu bukan wewenangnya selaku konsultan pengawas.
Sementara Sekda Gresik Drs H Husnul Huluq dikonfirmasi mengatakan belum mendapatkan laporan mogoknya pekerja proyek pembangunan kantor DPPM. Ia juga mengaku belum dapat laporan, kapan proyek tersebut harus tuntas. "Saya akan tanyakan ke penanggungjawab proyek," tegas Huluq yang Ketua PCNU Gresik ini. yan
Gresiknews - Sejumlah tenaga kerja proyek pembangunan kantor Dinas Perizinan dan Penanaman Modal (DPPM) mogok kerja, kemarin. Mereka mogok itu lantaran belum diberi bayaran oleh rekanan selama 1 minggu. Akibatnya sebagaian dari pekerja ada yang pulang kampung, juga ada yang masih betah dan tinggal di lokasi proyek di sekitar Jl. dr. Wahidin Sudiro Husodo. "Kami belum dibayar mandor proyek itu sudah 1 minggu," ujar Sulkan seorang pekerja kuli bangunan proyek kantor DPPM.
Proyek pembangunan kantor DPPM yang didanai APBD tahun 2007 sebesar Rp 10,8 miliar melalui proses lelang. Dana sebesar itu untuk pembangunan fisik, perluasan lahan, dan biaya konsultan pengawas yang besarannya mencapai kurang lebih Rp 100 juta. Rekanan proyek tersebut adalah Koperasi Jaya Manggala Karya Konstruksi, selaku konsultan pengawas proyek ialah Ainur Rosyidi, pemilik CV Panorama. Proyek ini direncanakan kelar awal Januari 2008. Namun, kontraktor tidak bisa menyelesaikannya, sehingga minta Addendum (perubahan kontrak perjanjian).
Saat itu kontraktor diberi batas waktu tuntaskan proyek hingga Februari tahun 2008. Namun kontraktor tidak bisa menepati janjinya. Akhirnya, kontraktor minta Addendum lagi dengan tambahan pekerjaan. Setelah itu kontraktor diberi batas waktu menuntaskan pekerjaan pembangunan gedung DPPM hingga April ini.
"Memang pengerjaan proyek kantor DPPM dilakukan 2 kali Addendum," kata Ainur Rosyidi saat dikonfirmasi wartawan. Dia menambahkan tidak mengetahui mengetahui penyebab para pekerja lakukan mogok kerja. Sebab, hal itu bukan wewenangnya selaku konsultan pengawas.
Sementara Sekda Gresik Drs H Husnul Huluq dikonfirmasi mengatakan belum mendapatkan laporan mogoknya pekerja proyek pembangunan kantor DPPM. Ia juga mengaku belum dapat laporan, kapan proyek tersebut harus tuntas. "Saya akan tanyakan ke penanggungjawab proyek," tegas Huluq yang Ketua PCNU Gresik ini. yan
0 Comments:
Post a Comment