Dianggarkan APBD Rp. 10 M
GRESIK-Setelah terkatung-katung rencana pembangunan pasar Sidomoro hampir lima tahun lebih, dalam waktu dekat pembangunannya akan segera dimulai. Ini setelah Bupati Gresik Drs. Robbach Ma'sum, MM mencanangkan tiang pancang pembangunan pasar yang menelan anggaran Rp. 10 M dari APBD 2007 itu, kemarin.
Pembangunan pasar sidomoro yang hendak dijadikan sebagai pasar percontohan itu akan menempati lahan sekitar 2.250 M2 berlokasi di Jl. Kapten Dulasim. Sementara untuk lokasi pembangunan pasar membutuhkan lahan sekitar 1.625 M2 dengan bangunan dua lantai. Untuk lantai I, terdapat 221 kios, 5 toilet, depo sampah, dan pompa air. Sementara, untuk lanati II, terdapat 108 kios, 5 toliet, serta kantor dan arsip.
Pembangunan pasar yang terbakar sejak 2994 lalu yang dikerjakan PT. Jaya Teknika Utama (JTU), akan memakan waktu 210 hari kalender kerja. Sehingga, sebelum pada 2009 mendatang pasar yang menghabiskan dana Rp. 9,4 M itu sudah bisa ditempati. Karena molornya pembangunan pasar itu sekitar 219 pedagang lama, hingga kini berjualan ditempat darurat.
Sementara, Bupati Gresik Drs. Robbach Ma’sum, MM berterimaksih kasih atas kesabaran para pedagang. Sebab, meski sekitar 5 tahun menempati stand darurat, tidak sampai timbul masalah."Kami merasa bangga, meski nempati stan darurat, pedagang tidak sampai melakukan tidakan yang meresahkan pemerintah," puji Bupati asal Dukun ini dalam sambutannhya.
Menurut Bupati, para pedagang yang tergabung dalam paguyuban pedagang Sidomoro, bahkan turut bekerja sama mencari solusi bersama pemkab setempat dalam mewujudkan pembangunan pasar itu. Wujud dari kesabaran itu kata Bupati, terwujudnya pembangunan pasar itu. Untuk maket pasar Sidomoro itu bahkan merupakan usulan dari paguyuban para pedagang.
"Semoga dengan berdirinya pasar itu nantinya pedagang turut bertanggungjawab, terlebih masalah kebersihan pasar dan keamanan. Jika semua itu terlaksana, saya yakin baik pedagang maupun pengunjung akan betah," pesan bupati.
Sekedar diketahui, sejak terbakar 2004 lalu pembangunan pasar Sidomoro itu sempat terkatung-katung. Rencana untuk menyerhakan pembangunan pasar itu kepada pihak ke tiga, juga pernah dilakukan Pemkab. Namun,semuanya gagal karena tidak ada kontraktor yang berani sebab setelah dihitung rugi. Akhirnya, pemkab berkeputusan membangunnya sendiri murni menggunakan anggaran dari APBD 2007 senilai Rp. 10 M. yan
Pembangunan pasar sidomoro yang hendak dijadikan sebagai pasar percontohan itu akan menempati lahan sekitar 2.250 M2 berlokasi di Jl. Kapten Dulasim. Sementara untuk lokasi pembangunan pasar membutuhkan lahan sekitar 1.625 M2 dengan bangunan dua lantai. Untuk lantai I, terdapat 221 kios, 5 toilet, depo sampah, dan pompa air. Sementara, untuk lanati II, terdapat 108 kios, 5 toliet, serta kantor dan arsip.
Pembangunan pasar yang terbakar sejak 2994 lalu yang dikerjakan PT. Jaya Teknika Utama (JTU), akan memakan waktu 210 hari kalender kerja. Sehingga, sebelum pada 2009 mendatang pasar yang menghabiskan dana Rp. 9,4 M itu sudah bisa ditempati. Karena molornya pembangunan pasar itu sekitar 219 pedagang lama, hingga kini berjualan ditempat darurat.
Sementara, Bupati Gresik Drs. Robbach Ma’sum, MM berterimaksih kasih atas kesabaran para pedagang. Sebab, meski sekitar 5 tahun menempati stand darurat, tidak sampai timbul masalah."Kami merasa bangga, meski nempati stan darurat, pedagang tidak sampai melakukan tidakan yang meresahkan pemerintah," puji Bupati asal Dukun ini dalam sambutannhya.
Menurut Bupati, para pedagang yang tergabung dalam paguyuban pedagang Sidomoro, bahkan turut bekerja sama mencari solusi bersama pemkab setempat dalam mewujudkan pembangunan pasar itu. Wujud dari kesabaran itu kata Bupati, terwujudnya pembangunan pasar itu. Untuk maket pasar Sidomoro itu bahkan merupakan usulan dari paguyuban para pedagang.
"Semoga dengan berdirinya pasar itu nantinya pedagang turut bertanggungjawab, terlebih masalah kebersihan pasar dan keamanan. Jika semua itu terlaksana, saya yakin baik pedagang maupun pengunjung akan betah," pesan bupati.
Sekedar diketahui, sejak terbakar 2004 lalu pembangunan pasar Sidomoro itu sempat terkatung-katung. Rencana untuk menyerhakan pembangunan pasar itu kepada pihak ke tiga, juga pernah dilakukan Pemkab. Namun,semuanya gagal karena tidak ada kontraktor yang berani sebab setelah dihitung rugi. Akhirnya, pemkab berkeputusan membangunnya sendiri murni menggunakan anggaran dari APBD 2007 senilai Rp. 10 M. yan
0 Comments:
Post a Comment