Gresiknews - Menyambut hari Kartini ternyata tidak selalu diperingati dengan memakai baju daerah. Diantaranya di Play Group Walidah 1 Jalan Nyai Ageng arem-arem Gresik. Kelompok Bermain ini mengadakan pawai sepeda hias sekaligus dilombakan, kemarin. Puluhan balita dengan sepeda roda tiga dan roda empat menyusuri jalan sekitar sekolah mereka, jalan KH. Pinatih, Jl. Kh. Kholil, Jalan Faqih Usman sadar, jalan Samanhudi kemudian kembali ke sekolahnya lagi. Bermacam-macam hiasan yang dijadikan tema.....
Mulai bentuk mobil tank, burung, gajah, kupu-kupu, sampai komputer. Dari bentuk-bentuk hiasan itu, nampak para orang tua banyak yang pesan ke pembuatan hiasan profesional. Baik dari media gabus sampai papan triplek “Nggak papa mas, yang penting bagus dan anak saya seneng. Meski keluar biaya banyak nggak masalah,” kata Mama Abel, sambil menuntun sepeda hias anaknya. Maklum balita, tidak jarang keluhan capek sehingga sepdanya harus didorong orang tuanya saat berpawai. Bahkan ada yang digendong, sepedanya dituntun mamanya. Mama Mukaromah ketua komite play group Walidah 1 Gresik mengatakan ingin peringatan hari Kartini dibuat berbeda
“Biar nggak sama seperti tahun-tahun lalu yang hanya menggunakan pakaian daerah saja,” ujarnya. Dengan kegiatan pawai sepeda hias, selain para murid senang diajak keliling dengan menggunakan sepeda hisnya, juga menghibur warga sekitar jalan yang dilalui. Keluar sebagai juara I Aiko Vitranti Aramanita S, dengan tema “Kebun Sekolah”.
Mama Aiko, Vetty mengatakan, sepeda anaknya dihias sendiri dengan biaya sangat murah. “Hanya kertas krep dan dedaunan hidup saja, murah meriah tetapi ada unsur pendidikannya juga lho,” celetuk Vetty. Namanya anak kecil, ketika usai pawaipun Aiko dan juga beberapa temannya yang lain tidak mau sepedanya dibersihkan hiasannya, alasan mereka, untuk keliling di kampungnya masing-masing. yan
Keterangan foto; tampak Aiko Vitranti Aramanita S juara 1 saat lomba sepeda hias HUT peringati Hari Kartini
Mulai bentuk mobil tank, burung, gajah, kupu-kupu, sampai komputer. Dari bentuk-bentuk hiasan itu, nampak para orang tua banyak yang pesan ke pembuatan hiasan profesional. Baik dari media gabus sampai papan triplek “Nggak papa mas, yang penting bagus dan anak saya seneng. Meski keluar biaya banyak nggak masalah,” kata Mama Abel, sambil menuntun sepeda hias anaknya. Maklum balita, tidak jarang keluhan capek sehingga sepdanya harus didorong orang tuanya saat berpawai. Bahkan ada yang digendong, sepedanya dituntun mamanya. Mama Mukaromah ketua komite play group Walidah 1 Gresik mengatakan ingin peringatan hari Kartini dibuat berbeda
“Biar nggak sama seperti tahun-tahun lalu yang hanya menggunakan pakaian daerah saja,” ujarnya. Dengan kegiatan pawai sepeda hias, selain para murid senang diajak keliling dengan menggunakan sepeda hisnya, juga menghibur warga sekitar jalan yang dilalui. Keluar sebagai juara I Aiko Vitranti Aramanita S, dengan tema “Kebun Sekolah”.
Mama Aiko, Vetty mengatakan, sepeda anaknya dihias sendiri dengan biaya sangat murah. “Hanya kertas krep dan dedaunan hidup saja, murah meriah tetapi ada unsur pendidikannya juga lho,” celetuk Vetty. Namanya anak kecil, ketika usai pawaipun Aiko dan juga beberapa temannya yang lain tidak mau sepedanya dibersihkan hiasannya, alasan mereka, untuk keliling di kampungnya masing-masing. yan
Keterangan foto; tampak Aiko Vitranti Aramanita S juara 1 saat lomba sepeda hias HUT peringati Hari Kartini
0 Comments:
Post a Comment