Gresiknews - Sebanyak 10 ribu buruh Gresik berunjuk rasa ke gedung DPRD Gresik, kemarin. Mereka menyampaikan aspirasi menolak outsorcing dan menuntut pemerintah agar perusahaan menaikkan gaji buruh. Aksi ini tergabung dalam berbagai organisasi buruh seperti SPSI, FPBN, dan Sarbumusi ini nyaris diwarnai bentrok dengan pihak aparat... Sebelumnya mereka yang memperingati hari buruh sedunia (May Day) pada tanggal 1 Mei lalu itu tampak melakukan sweeping ke beberapa perusahaan untuk mengajak pekerjanya berunjuk rasa ramai-ramai.
Aksi sweeping yang dilakukan para buruh tersbeut dimulai dari jalan Kapten Darmo Sugondo dilanjutkan ke jalan Mayjen Sungkono kemudian Jalan Kembangan menuju kawasan industri Gresik dan Manyar, mereka tampak berkumpul di depan pabrik Mie Sedap atau PT Karunia Alam Segar. Selain itu, para buruh yang berada di wilayah selatan seperti Kecamatan Driyorejo, Menganti, Wringin Anom, Kebomas dan Manyar juga langsung bergabung dengan mereka, setelah itu pendemo menuju gedung dewan sambil berteriak yel-yel hidup.
Sedangkan untuk mengamankan jalannya aksi tersebut, ratusan petugas dari TNI dan Polri juga turut dikerahkan diwilayah beberapa perusahaan dan titik-titik tertentu. Dalam aksinya itu buruh berusaha menerobos dan menjebol pintu masuk pabrik Mie Sedap atau PT Karunia Alam Segar. Hal ini dikarenakan manajemen dari PT Karunia Alam Segar, menolak memberikan ijin kepada karyawannya untuk turut serta mengikuti aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh gabungan dari buruh bersama (Buber) meskipun sebelumnya pihak manajemen sempat menemui 20 perwakilan dari Buber.
"Kita tidak bisa mencegah yang dilakukan teman-teman. Ini hanya buah bentuk solidaritas," kata Subali seorang perwakilan dari Buber yang sempat ditemui manajemen pabrik Mie Sedap atau PT Karunia Alam Segar. Tapi ribuan buruh dari beberapa perusahaan itu terus memaksa masuk ke dalam pabrik Mie Sedap. Namun upaya mereka gagal karena ratusan petugas mengahalaunya, meski sebelumnya nyaris bentrok dengan aparat. Mereka tampak saling dorong-mendorong. Namun pasukan anti huru-hara dari Sikatan Polwiltabes Surabaya berhasil membubarkan mereka.
Lantaran tidak puas mereka akhirnya memblokir jalan Raya Manyar Romo depan PT Karunia Alam Segar atau pabrik Mie Sedap. Selain memblokir jalan, ribuan buruh yang mengendarai 1 truk dan ratusan motor ini juga sempat menjemput para buruh yang bekerja di pabrik Mie Sedap, setelah itu buruh ramai-ramai mendatangi gedung dewan. Sesampainya di dewan mereka gantian berorasi. "Kita menuntut agar wakil rakyat memperjuangkan nasib buruh, karena selama ini buruh ditelantarkan," ujar M. Agus Ketua Sarbumusi. yan
Aksi sweeping yang dilakukan para buruh tersbeut dimulai dari jalan Kapten Darmo Sugondo dilanjutkan ke jalan Mayjen Sungkono kemudian Jalan Kembangan menuju kawasan industri Gresik dan Manyar, mereka tampak berkumpul di depan pabrik Mie Sedap atau PT Karunia Alam Segar. Selain itu, para buruh yang berada di wilayah selatan seperti Kecamatan Driyorejo, Menganti, Wringin Anom, Kebomas dan Manyar juga langsung bergabung dengan mereka, setelah itu pendemo menuju gedung dewan sambil berteriak yel-yel hidup.
Sedangkan untuk mengamankan jalannya aksi tersebut, ratusan petugas dari TNI dan Polri juga turut dikerahkan diwilayah beberapa perusahaan dan titik-titik tertentu. Dalam aksinya itu buruh berusaha menerobos dan menjebol pintu masuk pabrik Mie Sedap atau PT Karunia Alam Segar. Hal ini dikarenakan manajemen dari PT Karunia Alam Segar, menolak memberikan ijin kepada karyawannya untuk turut serta mengikuti aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh gabungan dari buruh bersama (Buber) meskipun sebelumnya pihak manajemen sempat menemui 20 perwakilan dari Buber.
"Kita tidak bisa mencegah yang dilakukan teman-teman. Ini hanya buah bentuk solidaritas," kata Subali seorang perwakilan dari Buber yang sempat ditemui manajemen pabrik Mie Sedap atau PT Karunia Alam Segar. Tapi ribuan buruh dari beberapa perusahaan itu terus memaksa masuk ke dalam pabrik Mie Sedap. Namun upaya mereka gagal karena ratusan petugas mengahalaunya, meski sebelumnya nyaris bentrok dengan aparat. Mereka tampak saling dorong-mendorong. Namun pasukan anti huru-hara dari Sikatan Polwiltabes Surabaya berhasil membubarkan mereka.
Lantaran tidak puas mereka akhirnya memblokir jalan Raya Manyar Romo depan PT Karunia Alam Segar atau pabrik Mie Sedap. Selain memblokir jalan, ribuan buruh yang mengendarai 1 truk dan ratusan motor ini juga sempat menjemput para buruh yang bekerja di pabrik Mie Sedap, setelah itu buruh ramai-ramai mendatangi gedung dewan. Sesampainya di dewan mereka gantian berorasi. "Kita menuntut agar wakil rakyat memperjuangkan nasib buruh, karena selama ini buruh ditelantarkan," ujar M. Agus Ketua Sarbumusi. yan
0 Comments:
Post a Comment